Semuanya pasti berlalu

00ai0521ysXSudah 3 kali pagiku diguyur hujan, senang rasanya mendengar iramanya jatuh menimpa kaca, menyirami daun melati seolah putri yang tengah mandi di pancuran, rumput kembali menggeliat setelah terbakar tanpa ampun berhari-hari dan kini dengan gemulai mereka berpesta air hujan, aihhhh perubahan selalu ada, dari panas menyengat menjadi dingin yang lembab, gerah berkeringat menjadi gigil kedinginan. Tak ada yang kekal, dan mereka menikmatinya dengan bahagia.

Itu memang hanya sekedar perubahan cuaca, yang sebagian kita tidak pernah benar-benar menikmati dan menghayati, bahkan mungkin sebagian kita mengutuk pagi berhujan karena aktivitas terhenti dan itu juga pertanda uang tak akan mengalir.Yah manusia memang makhluk yang paling sering mengeluh, bahkan untuk hal-hal sepele seperti cuaca. Dikasih panas berkeluh kesah, di beri hujan memaki dalam hati, di beri sehat tidak berterima kasih diberi sakitpun protes keras.

Kehidupan telah di rancang dengan indah oleh Allah swt,dengan aneka riak gelombang, aneka warna dan aneka rasa, kata iklan seperti “permen Nano-Nano” asam, asin manis, bahkan juga terkadang ada rasa pahit dan sepat. Semua disuguhkan sempurnah dengan harapan kita menikmatinya dengan penuh syukur. Seperti saat kita kita menatap langit dengan warna birunya, hamparan sawah dengan warna hijaunya, rembang petang dengan warna jingga keemasannya, atau warna kelabu saat hari hujan. Pernahkah kita protes kenapa itu terjadi? pastinya tidak, karena kita menikmati dan menyukai perubahan-perubahan itu, karena kita menangkap atmosfir yang berbeda melalui mata dan hati kita. Begitu juga perjalanan hidup,adakalanya penuh gelak tawa, senyum simpul dan denyar bahagia, tapi ada kalanya kita menangis pilu, dan berurai air mata, mestikah kita protes karenanya? kenapa kita tidak menikmati saja dan melihat bagaimana aneka atmosfir rasa itu datang dan pergi dalam kehidupan kita dengan indahnya? tidak ada yang kekal, semuanya berlalu pada saatnya, jika saat ini kita tergelak mustahil selamanya kita akan tertawa, demikian sebaliknya jika kita menangis, mungkinkah kita menangis berminggu-minggu tanpa berhenti?

Nah sobatku, jika semua akan berlalu, dan pasti berganti, janganlah protes ketika Allah memberikan sedikit air mata, atau janganlah congkak jika Allah memberi sedikit kedudukan yg lebih tinggi karena itu hanya sementara, tidak perlu iri hati melihat orang disebelah kita lebih baik kehidupannya karena itu juga akan lewat, dan mari kita bantu mereka yang jauh lebih sulit dari kita karena boleh jadi kita juga akan merasakan apa yang dia rasakan saat ini.
Pernahkah kau menyaksikan pohon mangga berbangga diri pada rumput karena dia tak pernah diinjak orang?ataukah pohon coklat angkuh karena lebih berharga dari ilalang? tidak bukan? seperti itulah seharusnya kita, menikmati setiap episode dari kehidupan kita dengan hati lapang, menatapnya dan menjalaninya dengan keindahannya sendiri-sendiri.

Orang yang bahagia bukan mereka yang memiliki semuanya tapi mereka yang mensyukuri semua yang dia miliki saat ini,bahagia tidak akan dirasakan oleh mereka yang setiap saat berkeluh kesah, karena mengeluh membuat dada kita menjadi sempit dan nafas kita terasa sesak.So jika tujuan akhir kita kebahagiaan kenapa kita tidak nikmati saja semua pemberian ini dengan hati lapang? Karena jika kita terpuruk dalam kesedihan dalam waktu yang lama, maka kita tidak bisa menikmati tawa yang datang kemudian dengan sempurnah.…..semua pasti akan berubah, semuanya pasti berlalu…… nikmati semua perubahan itu dengan damai, just keep smile everyday!!!

2 Replies to “Semuanya pasti berlalu”

  1. Hebat bunda sovi….kalau kita mengikutinya…maka tidak yang harus kita risaukan karena bukan kita yang mengatur dan memilikinya, kita hanya menayukurinya saja…jangang tertawa ketika kita beruntung dan jangan menagis ketika kita tidak memiliku….semuanya ada hikmah yang kita tdk pernah tahu…akan akhir dari perjalanan kita….kuncinya harus selalu bersyukur…karena semuanya datang dan pergi …kehendak Allah swt…

    Suka

    1. Benar pak Datuk… kalau kita di uji dengan kegembiraan tidak mesti kita terbahak dan lupa ingatan, karena tawa akan berubah jadi tangis, begitu sebaliknya.Yang perlu adalah mawas diri…. trims pak datuk sudah mampir dan meninggalkan komen👍👍

      Suka

Tinggalkan Balasan ke annasovi Batalkan balasan