Memaafkan dan Melupakan

perempuan sendu

Pagi ini saya tergelitik untuk menulis tentang hal besar dan rasanya sulitttt sekali untuk dilakuin. Dua hal yang kalau tidak kita lakuin, niscaya kita merasakan bahwa dunia ini menjadi demikian sempit, serasa mentari dua kali lebih panas dan dada serasa akan pecah. Sebaliknya jika kita lakuin, mungkin kita akan berdarah-darah tapi kemudian hati kita jadi tentram dan panas mentaripun tidak lagi terasa.

Adalah benar bahwa sebagian besar orang sulit untuk memberi maaf tapi lebih banyak lagi yang sulit melupakan. Dan biasanya pelakunya sebagian besar kaumku😉😉 Hayooo ngaku!!
Dalam interaksi kita dengan orang lain seringkali terjadi kesalah pahaman yang disebabkan komunikasi yang kurang baik, terlalu terburu-buru menilai bahkan juga disebabkan karena terpengaruh cerita dan penilaian orang lain.

Sejatinya sebagai manusia dewasa ataupun ingin di sebut dewasa semestinya kita mampu untuk mengendalikan semua hal yang terjadi dengan diri kita. Suasana hati tidaklah boleh mengendalikan pikiran kita, seburuk apapun kondisi hati kita. Tapi demikianlah hukum alam sehingga jauh- jauh hari kita diingatkan bahwa hati adalah sebongkah daging dalam tubuh kita yang apabila baik keadaannya, maka baiklah keseluruhan tubuh kita. Maknanya jika kita mendapati banyak sekali permasalahan yang menerpa kita secara bertubi-tubi maka sebaiknya kita introspeksi diri, memeriksa kondisi dan suasana hati kita. Karena sangat boleh jadi semua permasalahan yang datang bertubi-tubi pemicunya adalah kita sendiri.

Ada yang menegur kita dengan kasar, boleh jadi dia merespon sikap kita yang tidak simpatik, Orang yang nyinyir dengan tingkah kita, sangat boleh jadi karena tingkah kita yang memang berlebihan, sehingga mengundang orang untuk kepoin kita. Sehingga kebiasaan kita menyalahkan segala sesuatu di luar kita sebaiknya kita kurangi karena itu tadi…. pemicunya adalah kita sendiri.

Jika sekiranya dalam pencermatan kita, kita tidak berlebih-lebihan, kita sudah berusaha maksimal untuk menjaga sikap, menjaga lidah tapi masih saja ada yang menyakiti, maka lapangkanlah dada kita. Mungkin Allah sedang menguji kesungguhan kita dengan mengirimkan orang untuk memaki kita, kepo’in kita karena Allah tahu kita sedang berpuasa menahan lidah, dan menjaga sikap untuk menjadi lebih baik. Bukankah jalan kebaikan tidak selalu mulus? pasti penuh dengan onak dan duri.
Saya memang sering membaca anjuran untuk meminta maaf kepada orang lain tapi saya jamin bahwa Allah swt berulang-ulang menganjurkan agar kita memaafkan orang lain.

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Asy-Syura: 40)

“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (At-Taghabun: 14)

Memang tidak mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain, tapi jika kita berpikir bahwa memaafkan itu bukan hanya mempertahankan hubungan baik tapi juga menentramkan hati kita maka saya kira kita sepakat untuk berlatih terus melakukannya.

Banyak jalan menuju Roma, seperti juga banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memahamkan diri kita agar kita mampu berlapang dada memaafkan. Termasuk mengubah cara pandang kita terhadap segala sesuatu yang menimbulkan kemarahan di hati. Jangan liat lagi siapa orang yang membuat kita marah, tapi kita lihat saja mereka sebagai orang-orang yang dikirim Allah untuk menguji kita, dengan demikian hati kita akan luluh dan bisa jadi lunak untuk memaafkan.

Saya yakin jika kita sudah mahir😊 memafkan kesalahan orang lain maka perlahan-lahan kita juga pasti mampu melupakan. Biarkan kesalahan orang lain pada kita tertinggal di belakang, masukkan semua kenangan itu di Album yang tidak akan pernah kita buka lagi, dan letakkan dalam hidden memory sehingga kedepan yang kita ingat adalah semua kebaikan orang pada kita.

Seandainya kita belum bisa berbuat baik kepada mereka yang berlaku jahat pada kita, minimal kita tidak membalas perlakuan mereka. Kalau juga kita tidak mampu bersikap baik, paling tidak mari kita lipat gandakan kebaikan kita kepada mereka yang sudah berlaku baik pada kita. Setidaknya dunia kita akan jadi lebih luas dan indah dari sebelumnya…. Cobalah dan buktikan kata-kata saya😍😍 karena punya satu saja sahabat baik di dunia ini, sudah sangat membahagiakan, apalagi jika kita memiliki teman baik di semua tempat.

So ayo belajar memaafkan.. dan belajar melupakan!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: