Danau paisupok terletak di desa lukpanenteng kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai laut, adalah danau yang yang sangat indah, di kelilingi oleh ragam tanaman hutan dan pohon-pohon yang menjulang, hutan natural yang membuat sekeliling danau menjadi demikian teduh.
Bagi mereka yang seumuran denganku, agak melelahkan harus turun lewat tangga batu untuk bisa sampai dipinggiran danau, dimana tersedia gazebo untuk melepas penat, dermaga kayu tempat perahu di tambatkan, juga ada bangku-bangku kayu yang bisa di pakai saat duduk jika ingin istirahat setelah berenang.
Tukang perahu anak-anak muda yang ramah, cenderung pendiam, sesekali melemparkan senyum mendengar pujian para tamu soal indahnya danau, entah apa yang terselip dipikirannya, yang setiap hari bekerja mendayung perahu membawa pengunjung keliling danau. Bagi mereka mungkin pemandangan ini biasa saja, karena setiap hari mereka disana, mengais rezeki. Setiap kali dia tersenyum, menampakkan gigi putihnya yg berkilauan laksana mutiara, kontras dengan kulitnya yang legam karena setiap hari menantang matahari.
Syukur kepada Allah hari saat kami berkunjung langit sedikit mendung, tapi tak hujan. Cuaca yang baik sekali untuk berendam dan berenang. Danau ini juga disebut danau cermin saking beningnya.
Butuh waktu beberapa lama untuk kita bisa mengelilingi danau dengan perahu, menikmati indahnya danau dari atas perahu, semilir angin dan aura misteri kedalaman danau yang kebiruan. Dikedalaman danau akan terlihat jenis ikan yang warnanya cantik2, berenang diantara batang-batang kayu raksasa, yang banyak bergelimpangan di pinggir hingga ketengah danau. Konon batang-batang kayu itu sudah berusia ratusan tahun, hingga beredar kisah seorang peneliti berkebangsaan jerman mengatakan sering berendam di danau paisupok akan membuat seseorang jadi awet muda, karena bahkan batang kayu bisa bertahan di kedalamannya hingga ratusan tahun, tidak hancur dan keropos, sebaliknya bertambah kokoh dan halus tak keliatan seratnya. Memandang airnya, kita seolah melihat cermin raksasa yang bening dengan latar bebatuan dan batang-batang kayu. Airnya tenang, setenang ikan yang berenang tanpa terusik oleh bisingnya suara rombongan kami yang berenang dan berteriak-teriak kesenangan.
Ketika perahu kami diarahkan kesebelah barat oleh tukang perahu, didasar danau terlihat rumput seperti ilalang dengan pelepah yang lebih lebar, ikan2 keluar masuk di bilah-bilahnya indah sekali. Makin jauh warna airnya semakin biru gelap, sehingga nyaris tidak lagi keliatan apapun. Ini sedikit membuatku merasa takut dan minta untuk segera kembali ke dermaga. View yang indah dan beningnya air paisupok memang harus dijaga dan dipelihara, karena dari semua sisi terlihat demikian artistik. Kesempurnaan ciptaan Allah yang tak tertandinggi. Saking terpukaunya aku sempat terpikir, mungkinkah ini penggalan syurga yang sengaja di letakkan untuk memanjakan mata, dan membuat kita berusaha menjadi orang baik agar kelak benar2 bisa menjejakkan kaki di syurga jannatun Naim. Subhanallah…….