PULANG

Hampir sepekan kita diserbu oleh berita kematian, orang yang kita kenal dan dekat dengan kita, maupun  yang kita tidak kenal, mereka  yang hanya kita kenal lewat medsos. Orang-orang baik, mereka semua telah  mendahului kita. Mereka berpulang karena wabah covid19 yang kembali meningkat penularannya sehingga menyebabkan tingginya angka kematian. Konon jumlahnya jauh lebih berlipat dari saat pertama kali virus ini menyebar di negara kita.

Hadir dan pergi adalah sebuah keniscayaan, hanya masalah waktu, karena jadwal manusia tak pernah berubah. Mustahil minta diundurkan, dan tak mungkin juga dimajukan.

Teman yang kemarin bersama kita tertawa hari ini terbaring di rumah sakit, sahabat yang baru saja bercanda tiba-tiba hari ini diusung ke tempat peristirahatannya yang terakhir, semuanya digilir sepenuh misteri. Tidak mengenal tua, muda, bahkanpun anak-anak.

Ada yang memberi signal, tapi lebih banyak lagi yang pergi, tanpa mengatakan sesuatupun. Mereka akhirnya pergi, memutus semua kenangan mereka kepada orang-orang yang masih hidup dan menyayanginya. Kini mereka disibukkan dengan kehidupan barunya, itu sebabnya tak satupun dari mereka yang sempat memberi kabar bahkan kepada orang -orang yang mereka cintai sekalipun. Mereka hilang dari dunia, tapi tak hilang dari kenangan dan ingatan kita.

Jangan senang dulu karena kita bukan orang yang bingung, karena tidak kebagian tempat tidur di rumah sakit, bukan yang harus antri di halaman Rumah Sakit, menunggu kamar kosong dan bukan pula orang yang harus antri untuk masuk ruang ICU yang saat ini semakin Panjang antriannya. Kita bukan juga yang panik karena sesak dan tak kebagian oksigen yang katanya semakin langka dan sulit di temukan di pasaran. Kalaupun ada maka harganya melangit.  Seorang vlogger mengabarkan dia harus mengeluarkan duit 5,5 juta untuk sebuah tabung padahal normalnya tabung seperti itu hanya dihargai 700 ribu saja. Justeru karena kita tidak diuji dengan hal seperti itu kita harus banyak-banyak bersyukur, kita masih bisa bernafas lega dan menghirup udara dengan bebas tanpa harus beli, masih bisa merasakan tidur dikamar dengan Kasur empuk dan dikelilingi oleh anak-anak dan keluarga dekat, masih bebas kesana kemari bahkan pergi ke tempat-tempat yang kita sukai. Menikmati alam, kuliner dan semua nikmat yang di anugerahkan Allah.

Karenanya tak ada alasan untuk tidak bersyukur dan meningkatkan ibadah. Karena setiap kita akan memiliki sebab kematian sendiri- sendiri. Jika mereka meninggal karena covid, ataupun penyakit yang lain, entah penyebab kematian kita nanti karena apa?

Tak ada jaminan besok kita masih bisa melihat mentari, masih bisa menikmati hari dan berkumpul dengan teman-teman. Karenanya selain banyak-banyak bersyukur, tinggalkan kesan baik pada semua orang, Cerahkan wajah bila bertemu dengan siapapun meski kau dirundung bermacam masalah. Kerjakan segala sesuatu secara maksimal seolah itu adalah hal terakhir yang kau kerjakan. Teduhkan kata-katamu seolah itu adalah ucapan terakhir yang bisa kau bagikan kepada saudaramu. Dan tersenyumlah semanis yang mampu kau persembahkan. Bukan agar kau disebut baik oleh mereka, tapi untuk menaikkan nilaimu sebagai insan kamil. Yang bermamfaat buat banyak orang.

Karena hidup ini hanya sesaat, maka temui orang yang ingin kau temui, dan torehkanlah hal indah bersamanya, pergilah ke tempat yang  ingin kau kunjungi, nikmati dan bahagialah disana. Lakukan hal baik pada semua orang yang kau temui, jangan sakiti mereka dengan kalimat dan sikapmu, karena bisa jadi kau tidak punya waktu untuk datang lagi dan meminta maaf.

Jangan temui mereka yang tidak ingin kau temui, karena memaksakan bertemu dengan mereka bisa jadi akan melukaimu dan pasti tidak juga membuat orang tersebut nyaman, bukan karena kau tidak ingin bersilaturahmi, tapi tidak semua silaturahmi diwujudkan dalam pertemuan fisik. Biarkan pertemananmu langgeng tanpa bertemu secara fisik dan menjadi sekedar keinginan yang tak sengaja terabaikan. Itu lebih aman untukmu.

Jika kau merasa pernah disakiti, atau kau merasa tersinggung karena ulah seseorang, maka maafkan dan lupakan. Jika melupakan juga sulit, maka jangan khawatir,  biarkan semuanya berlalu bersama waktu, terkadang waktu bisa menimbun ingatan dan kenangan pedih. Sebagaimana juga waktu menggerus semua kenangan indah yang ingin kita pertahankan.

Dan jika akhirnya waktu untuk kita pulang tiba, semoga menjadi sesuatu yang indah dan paling kita rindukan, karena kita sejatinya bukan penghuni bumi, sehingga pulang ke tempat abadi sesungguhnya pulang ketempat asal dari mana kita seharusnya ada.

Jadi kembalilah dengan ikhlas, dengan ridho karena kita akan bertemu dengan zat yang suci.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: