Tulisan ini sama sekali tidak mempersoalkan siapapun yang naik menjadi presiden dan Wakil presiden meskipun ditulis dalam waktu yang bersamaan dengan perasaan deg-deg an segenap masyarakat Indonesia yang mendukung Paslonnya masing-masing, di tulis dalam suasana ketika kedua paslon telah mengumumkan kemenangan masing-masing.
Yang satu berdasarkan Quick Count yang satu lagi berdasarkan perhitungan real count. Sementara suara bisa dipastikan belom seratus persen masuk, karena tahapan rekapitulasi suara masih terus berlangsung diseluruh wilayah Indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang melaksanakan pemilihan susulan karena pembagian logistik yang terlambat dan tercatat ada beberapa TPS juga berpotensi terjadi PSU. Kalau kita mau jujur, siapapun orangnya, seberapa kuatpun usahanya untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden, lewat cara jujur atau curang sekalipun, Taqdir Allah tidak pernah berubah. Semuanya sudah tertulis rapi di Lauhul mafudz sebagai suratan taqdir bagi kedua pasangan calon Joko wi – Ma’ruf serta Prabowo-Sandi.Tapi disanalah letak ke Maha Demokratisnya Allah 😁😁 kalau boleh aku tulis demikian.
Allah tidak menafikan keinginan hambaNya, Dia memperkenankan hambaNya memilih cara yang paling baik menurut yang bersangkutan untuk meraih mimpi-mimpinya. Termasuk tentunya tim pemenangan masing-masing calon. Bagi mereka yang tidak punya rasa takut kepada azab Allah tentu berusaha kuat dan menghalalkan segala cara, sementara yang punya rasa takut dalam hatinya, yang sungguh -sungguh berniat lurus dan ingin jabatan yang berkah juga berupaya dengan berjalan diatas rambu-rambu yang benar dan hanya semata-mata mengharap ridho illahi. Hidup ini pilihan, kita boleh saja merencanakan segala sesuatu dengan baik tapi sebaik-baik perencana adalah Allah. Kita boleh memilih cara untuk menang tapi sebaik-baik cara adalah yang sesuai tuntunan hingga apapun hasil akhirnya kita mampu menerima dengan senyum.
Hidup ini memang pilihan. Meskipun boleh memilih usaha, bekerja giat membangun jaringan namun di ujung usaha ada yang namanya hasil dan itu sudah di luar kekuasaan kita.
Intinya saya hanya mau bilang bahwa siapapun kemudian yang naik, ayo kita berjiwa besar untuk menerima, siapapun yang menang itulah sesungguhnya yang tertulis dalam goresan taqdir. Semua hal yang terjadi di sekeliling kita hanya proses yang “dipilihkan” untuk kita hadapi. Sekali lagi hanya proses untuk mengkongritkan apa yang sudah tertata rapi oleh sang perencana……
Subhanallah….. sekali lagi saya hanya ingin bilang, jika Allah berkenan memberi pertolongan, tangan siapakah yang sanggup menahan??? Semoga kemenangan ini membuat pendukung masing-masing Paslon semakin merunduk tawadhu, karena kemenangan ini pemberian Allah dan akan kembali dimintai pertanggung jawabannya kelak. Pendukungnya tidak mesti saling merendahkan, tidak mesti saling mencibir apalagi menghina yang kalah. Karena keduanya telah melakukan usaha maksimal. Keduanya pun sama-sama putra bangsa terbaik. Bukankah Allah akan memuliakan siapa yang dia kehendaki dan merendahkan siapa yang dia kehendaki….. dan masing-masing pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya.
Kepada saudaraku sesama muslim mari kita tunjukkan adab Islam…. akhlak Islam yang mulia. Jalin kembali silaturahmi. Taut kembali rasa persaudaraan yang nyaris terpecah karena perbedaan pilihan. Jaga kembali rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah kita miliki sebelumnya dan yang terpenting serahkan segenap urusan kepada Allah swt. Dia yang paling tahu apa yang terbaik buat bangsa ini. Hentikan saling hujat, saling menyindir, saling baku hantam karena kita sama-sama Indonesia.
Jadi untuk masyarakat Indonesia, tunggulah pengumuman resmi hasil perhitungan suara, jangan lagi ada sangka buruk. Kawal bersama-sama rekap suara di daerah anda karena penyelenggarapun takut pada Allah. Dan tidak berniat untuk berlaku curang. Ayo sambut Presiden dan Wakil Presiden terpilih dengan jiwa besar teriring doa semoga Indonesia akan lebih baik lagi kedepan…….
Note; Tulisan ini saya tulis tahun kemarin saat pemilihan Gubernur jakarta. Saya perbaiki sana sini karena masih menganggap relevan dengan kondisi kini.