💕Bahagia itu sederhana, sesederhana saat kita berbagi💕

Siang hari ini agak terik, tapi tidak cukup panas untuk membuatku mengeluh. Agenda hari ini banyak sehingga terik siang benar-benar tidak terasa. Ruang tamu kantor agak penuh dengan calon anggota panwas kab/kota yang akan di interview untuk fit and proper test, ada beberapa awak media yang biasa nyanggong disini. OB kantor yang menata meja dan meletakkan cangkir dan tatakan disamping termos besar yang sudah berisi kopi dan teh untuk siapa saja yang ingin membasahi kerongkongan dengan yang manis-manis.

Aku menjabat tangan dan menyapa tamu-tamu yang kebetulan kulewati, sebagian memang bukan orang asing karena sebelumnya mereka sudah kukenal sebagai penyelenggara pemilu di daerah tapi akhirnya harus semuanya kujabat dan kusapa karena akhirnya semua berdiri dan menyorongkan tangannya. Sebagian nampak senang dan penuh percaya diri, yang lainnya tetap tersenyum meskipun tak bisa menutup rapat rasa khawatirnya, Aku maklum dan menyapa mereka, berharap bisa menenangkan perasaan mereka yang mau diwawancara hari ini.

Yah namanya juga di tes, seberapa siappun pasti ada sedikit perasaan gelisah dan khawatir. Aku bersyukur dengan suasana seperti ini, karena bagiku kantor adalah rumah kedua, sehingga selalu menekankan kepada semua staf agar siapapun yang mampir, kita harus bertindak sebagai tuan rumah yang baik, senyum dan sapaan ramah tuan rumah akan membuat tamu merasa nyaman dan diterima dengan baik. Soal kemudian mereka akan dijamu dengan apa? itu prioritas berikutnya karena penerimaan yang baik akan membuat tamu melupakan rasa haus dan mungkin juga rasa lapar😊😊. Baru saja aku duduk di ruanganku ketika salah stafku datang dengan wajah sumringah ” ibu, bolehkah saya minta izin?” Tanyanya. Aku menatap senang melihat wajahnya yang sumringah seperti itu, ” izin untuk?” Tanyaku sambil tersenyum, tertular oleh rasa senang yang dipancarkan olehnya ” isteri saya sudah melahirkan bu, saya sudah punya bayi laki-laki” katanya tersenyum bahagia” oh yah? Selamat yah nak, selamat jadi papa baru?” Aku mengulurkan tangan yang dijabat serta di ciuminya dengan rasa senang ” ibu dan bayimu sehat?” Iya mengangguk senang ” itulah bu, tradisi kami, setelah tali pusar bayi lepas kami melakukan upacara adat, makanya saya minta izin” katanya penuh harap, dan aku tidak ingin memupus harapannya, aku mengangguk “Boleh, nanti atur siapa yang menghandle pekerjaanmu selama kau tinggal.Kantor tetep tidak boleh kotor selama kau pergi kan?” dia mengangguk “sudah bu, saya sudah membicarakan dengan mereka sebelum saya masuk kesini”. ” Kapan rencanamu berangkat?” “Kalau ibu izinkan siang ini, saya boleh berangkat, karena plasentanya sudah lebih dulu dibawa oleh orang tua saya bu, mestinya sama-sama dengan bayinya bu, tapi karena saya belum izin ibu, saya tidak berani” Aku tersenyum lagi mendengar ucapannya “yah sudah, kau boleh berangkat siang ini. Salam buat isterimu yah” kataku, sekali lagi dia menjabat tanganku erat dan melangkah keluar ruangan dengan gembira. Betapa mudah sesungguhnya membuat orang lain bahagia, hanya butuh niat kita untuk mengabulkan harapannya, dan yang pasti kitapun sudah menerima balasannya saat itu juga. Saat melihat matanya berbinar, senyumnya yang lebar dan perasaan bahagianya yang meletup-letup ditandai dengan ucapannya yang penuh semangat. Meskipun untuk beberapa hari kedepan kantor masih akan terus ramai karena masih berlangsung FPT untuk rekrutmen panwas dan itu artinya tenaga kebersihan sangat dibutuhkan untuk membuat kantor selalu bersih dan yang ditespun merasa nyaman, tapi itu bisa dihandle oleh beberapa staf. Saya kira merekapun tidak akan keberatan menghandle karena kebersamaan selama ini sudah membuat mereka merasa bahwa kita semua adalah keluarga. Point yang mau aku bagi hari ini adalah,

PERTAMA, MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN SEJATINYA ADALAH MENYEMAI BIBIT BAHAGIA DIHATI KITA SENDIRI.

KEDUA, JANGAN BIARKAN ORANG YANG MENEMUI KITA PULANG DENGAN PERASAAN SEDIH, ATAU LEBIH HANCUR SETELAH BERTEMU DENGAN KITA.

KETIGA, KHUSUS BAGI YANG AKAN DI TES, YAKINLAH SIAPPUN YANG LOLOS ITU HANYA MENGKONGRITKAN TAQDIR YANG TERTULIS RAPI DILANGIT,

so tetaplah bersangka baik, kalau suksesmu tidak di Bawaslu maka akan ada saatnya sukses menunggumu di pintu lain. Seribu orang bersekutu menjatuhkanmu tak akan berpengaruh pada jalan taqdirmu, ini hanya menguji seberapa besar ketergantunganmu kepada Tuhan… bukan kepada siapapun atau apapun selainNya.

Jika ada ikhlas yang kita lakukan selama ini meskipun sebesar zarrah, maka pasti akan kembali kepada kita. Karena apa yang kita semai akan kita panen suatu hari , mungkin bukan dari mereka yang kita buat bahagia, tapi dari orang lain yang dikirim Tuhan untuk tujuan yang sama.

Note: Tulisan ini saya posting setahun lalu saat FPT Panwas kab/kota. Dan hari ini juga akan di mulakan Fit and Proper tes bagi Panwas Kab/kota untuk Bawaslu Kab/kota masa kerja 5 tahun kedepan….. Selamat berjuang para pengawal Demokrasi💪💪Selamat menjemput taqdirmu……

4 Replies to “💕Bahagia itu sederhana, sesederhana saat kita berbagi💕”

      1. Awalnya saya mikirnya gitu, saya kerja sendiri dan jadi anak emas hehe😅

        Tapi ternyata sendiri itu sepi, intinnya lebih enak waktu bertiga dengan rekan saya. Terlepas mereka menyebalkan, pemalas dsb.

        Suka

Tinggalkan komentar