Pagi ini saya sudah siap kekantor 1 jam lebih awal dari jam masuk kantor yang semestinya. Sahabatku salah satu orang penting di Pemda, hari ini mau memfasilitasi aku untuk bertemu dengan orang nomer satu di daerah ini , yang tentu saja, sangat aku harapkan bisa memberi dukungan dan testimoni bagi tugas inovasiku. Sesampai dikantor, berkah berupa hujan turun dengan derasnya dan memaksa aku membatalkan apel pagi yang rutin kami laksanakan di kantor. Hujan bertambah deras, tapi karena sudah berjanji, bahwa saya sudah akan berada di ruang tunggu pukul 8 teng, bergegas aku bersama beberapa staf langsung berangkat. Dan di tiba di TKP 15 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Sambil menunggu kedatangan beliau aku ingin berbagi tentang apa yang ada dalam benakku saat melihat beberapa orang staf perempuan yang menyambut kedatangan kami saat ini…
Perempuan adalah makhluk yang selalu ingin terlihat cantik, dalam situasi seperti apapun. Meskipun kemudian ada yang beranggapan bahwa cantik yang sesungguhnya adalah kecantikkan yang dipancarkan dari dalam (Inner Beauty), artinya bahwa penampilan fisik tidak lah lebih penting dari kecantikkan psikis. Rasanya saya juga setuju dengan statemen itu, namun tidak berarti karena kita mengedepankan kecantikkan batin, kemudian kita mengabaikan tampilan atau performance fisik.
Harus aku akui juga bahwa meskipun semua perempuan suka bersolek, tapi ada saja sebagian yang menganggap bahwa tampil alami tanpa dandanan atau riasan sama sekali itulah semestinya. Menurutku natural look tidak mesti di terjemahkan sebagai tampil tanpa riasan sama sekali. Bahwa benar merias mata dengan eye shadow, eye liner dan maskara serta memakai pemulas bibir tidak menjamin seorang perempuan lebih keliatan cantik dari yang tidak merias sama sekali, tapi paling tidak menurut saya riasan sederhana menunjukkan kita siap untuk bertemu dengan siapa saja, bahwa kita menghormati siapapun yang akan kita jumpai hari itu dengan menyiapkan diri berdandan ala kadarnya.
Adalah hal yang keliru jika kita meletakkan penilain dari rupa fisik, tapi kita juga harus mengakui, bahwa dunia dan orang-orang di sekeliling kita, tetaplah akan memperhatikan seperti apa penampilan kita. Keserasian warna, kecocokan kostum dengan acara yang kita hadiri serta pulasan make up sederhana akan membuat wanita mana saja merasa lebih siap, lebih percaya diri untuk bersosialisasi dan saya kira dunia akan memiliki penilaian tersendiri mengenai itu. Tidak harus mewah, tidak harus mahal juga tidak harus bermerk, karena point pentingnya adalah enak dipandang. Untuk apa mahal jika kita terlihat aneh, buat apa merek terkenal jika akhirnya membuat kita jadi nampak lucu. Pakailah pakaian yang pantas dengan memperhitungkan kesesuaian waktu, kesesuaian acara, kesesuaian kepribadian dan postur tubuh kita dan yang paling penting kesesuaian dompet.
Sering saya ditanya oleh beberapa sahabat, kenapa sih perempuan suka merepotkan diri dengan melukis-lukis wajah, memasang bulu mata palsu, pantat palsu, dan segala hal yang palsu-palsu lainnya hehehe…. jujur pertanyaan itu membuat aku geli. Bagaimana tidak geli, karena aku juga tidak mengerti mengapa kaumku mau mengenakan semua kepalsuan itu, kalau melukis-lukis wajah (Istilah temanku ini juga bikin aku ngakak) aku bisa pahami karena sedikit banyak aku pernah mempelajari ilmu dasar merias wajah yang di maksudkan untuk menyamarkan kekurangan yang kita miliki dan menonjolkan kelebihan (Eye catcher) sehingga pemirsa hahaha…(Pemirsa Televisi kalee) teralihkan perhatiannya kepada hal-hal yang kita ingin dia lihat, tidak kepada hal yang memang mau kita samarkan.
Upaya untuk menarik perhatian itu juga kali yang akhirnya membuat perempuan rela menggunakan yang palsu-palsu, karena pantatnya tepos maka akhirnya dia memakai pantat palsu, bulu matanya botak hahaha… maka dia pake bulu mata palsu. Waullahu alam bi sawab.
Intinya yang mau aku sampaikan, berdandanlah sekedarnya sehingga riasan dan cara berpakaian kita tidak malah merepotkan orang lain yang melihat kita (Jadi capek ngeliat kita yang terus-terusan mengatur duduk karena kostum yang kita pakai ribet atau bahkan kependekkan dan membuat kita sebentar2 harus menarik ujung rok menutup dengkul kita yang keliatan) capek melihat kita sebentar-bentar ngatur rambut dan posisi bibir biar tetap nampak seksi saat berkisah ( toh kita bukan reporter yang tengah tayang dan berusaha meyakinkan pemirsa dengan gosip celeb untuk menaikkan rating program TV hahaha…)
Good looking, natural looking, dan menjadi diri sendiri apa adanya, justeru akan menunjukkan kelas perempuan seperti apa dirimu. Cantik dan elegannya seseorang tidak selalu terletak pada semua barang yang di pakai, tapi justeru pada kesesuaian, kesederhanaan, dan sikap apa adanya tanpa di buat-buat.
Toh pada akhirnya ada saat kita mustahil menggunakan semua kepalsuan dihadapan mereka yang kita cintai dan mencintai kita, karena mencintai sejatinya menerima apa adanya kita, lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan