Renungan (1)

silhuet 4

Maka nikmat Allah yang mana lagi yang engkau dustakan? bahwa Allah mendengar semua doa hambanya, pasti tidak kita ragukan, hanya soal waktu.
Karena Allah sangat memahami kapan Dia akan memberi apa yang kita minta, dan kapan DIA mengijabah doa kita dengan sesuatu yang berbeda dari yang kita minta. Tapi yakinlah apapun yang DIA berikan sesungguhnya adalah hal terbaik buat kita.
Anugerah bukan hanya sesuatu yang membahagiakan, sesuatu yang bisa di nominalkan hingga menambah tebal dan beratnya pundi-pundi kita, menambah jumlah simpanan kita, tapi anugerah juga adalah sesuatu yang mungkin menyakitkan saat kita terima, yang mungkin membuat kita sock karena terkejut, bisa jadi membuat kita terpuruk tak berdaya, tertekan hingga merasa sangat malang. Percayalah, seperti itulah cara Allah menyayangi kita.

Mungkin Allah mencubit kita karena kita melakukan kesalahan kecil, atau sudah berkali-kali kita disentil tapi kita abai. Bukannya kita menyadari kesalahan yang kita buat, bukannya kita semakin dekat kepada Sang pemilik hidup tapi kita terus mengulang kesalahan yang sama, bahkan semakin jauh dari Allah dengan mengabaikan semua kewajiban dan panggilanNya, dan Allah yang maha rahim kembali menegur kita, dengan yang lebih keras agar kita paham, agar kita peduli dan takluk atas kuasaNya. Cubitan dan sentilan Allah swt kepada kita juga tidak serta merta.

Hukum manusia saja tidak serta merta hukuman mati bukan? Ada teguran lisan, pertama sampai tiga kali, masih abai, kita ditegur lewat teguran tertulis masih abai juga maka kita diberi sangsi sesuai besar kecil kesalahan yang kita lakukan. Kalau manusia saja memahami prosedur pemberian sangsi seperti itu? macam mana kita meragukan cara Allah dalam menegur hambaNya? Bagaimana mungkin kita protes ketika kita disentil agak keras? Padahal peringatan-peringatan kecil sudah demikian banyak kita lalaikan dan tidak perdulikan? Seyogyanya cubitan dan sentilan itu membuat kita buru-buru muhasabah, membenahi diri, mengoreksi apa yang salah yang sudah kita lakukan, membuat kita berterima kasih kepada Allah karena sayangnya yang tak berbatas, dosa besar yang kita lakukan hanya di beri sangsi kecil, segera memohon ampun dengan taubat nasuha, berjanji untuk tidak melakukan lagi atau apapun itu.

silhuet 5

Karena Allah sedemikian pemurahnya tidak menandai setiap kesalahan yang kita buat diwajah kita, yang mustahil kita tutup dari mata orang lain, Allah demikian penyayang tidak membuka aib kita dihadapan khalayak ramai. Bagaimana jika itu DIA lakukan? Apakah kita mampu memandang wajah manusia lain karena kelalaian yang kita buat? Sungguh pengampunan Allah lebih lapang dari kesalahan yang kita lakukan. Dan sepatutnya kita mengucap syukur atas anugerah cubitan dan teguran yang DIA berikan. Mungkin terguran dari lidah orang lain, bisa jadi teguran berupa sakit yang kita rasakan, atau juga dari hilangnya sesuatu yang kita cintai. Sungguh itu semua hanya cubitan-cubitan kecil tanda sayang Allah pada kita. Karenanya sejak sekarang, jangan menunda, pedulilah dengan tegiran-teguran kecil. Jangan sampai membuat Allah murka dengan mengirimkan teguran yang lebih besar apalagi teguran yang dahsyat karena kalau itu terjadi maka tidak ada satu tanganpun yang bisa menolong kita selain tangan Allah.
Intinya Allah hanya mengingatkan kita esensi hadirnya kita di dunia ini, bukan untuk mengejar karir, melambungkan nama baik, meraih cita2 yang kita gantungkan setinggi langit, atau menjadi orang paling populer di dunia, melainkan hal yang sederhana, kehadiran kita di dunia adalah dari, dengan dan untuk Allah. Tak ada satu kegiatanpun yang kita lakukan melainkan dinilai sebagai ibadah, rasa terima kasih kita karena di hadirkan kedunia, dipilih menjadi khalifah fil ardh, pemimpin dimuka bumi, sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi orang2 di sekeliling kita. Bermamfaat bagi banyak orang, bukankah itu kemulian yang kita kejar? Pagi ini saya merenungkan semuanya, betapa Allah demikian pengasih, membagi anugerah yang sedemikian dahsyatnya. Untukku, untuk mereka yang aku sayangi dan hormati. Kiranya Allah meletakkan dan meningkatkan rasa cinta di hati kita semua hanya kepada DIA saja, sehingga DIA menundukkan pula dunia ini kepada yang mencintai dan di cintai olehNya. Subhanallah… mungkin hanya itu ucapan yang mampu kulontarkan dari bibirku pagi ini…. untuk semua pembelajaran, untuk semua peringatan dan untuk hal yang telah aku terima dariMu ya Rabb…..
Sungguh Allahku, kusuka caraMu mencintaiku😍😍

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: