Telah kutuliskan sajakku di angin pagi,
kau tak perlu cemas pada deru ranting
yang bergesekan karena lenganku tak akan
membiarkan tubuhmu terhembus angin….
Telah kurangkai sajakku di embun
yang pongah diatas daun,
kau tak perlu cemas pada bebatuan
yang dihamparkan di jalanmu
karena tubuhku sudah kunisbatkan
sebagai pengganti dirimu!!
Telah kutancapkan pena di bait-bait puisi
yang menyerupa hadirmu diruang pikiranku
Jangan kau cemaskan rasaku yang samar
karena sesungguhnya rasa itu
amat pekat di dada ini
Jika ku memilih diam, karena memang rasa ini
bukan untuk di umbar, cukuplah dia ada
dan menempati tempat terbaik di hati kita