Ketika kau memilih pergi
karena kata-kataku tidak lagi membuatmu teduh dan menyejukkan
senja kita kini adalah racun yang menyobek luka,
hingga malam membesuk semakin menumpukkan duka….
Ketika kau memilih untuk menjauh
karena hatimu tawar, tak lagi berasa
benih-benihnya telah tercabut
dan teronggok layu disudut hati
Hadirku bagimu seolah semilir angin
tak berasa , tak terlihat apalagi berbentuk
Ketika Kau memilih pergi
Jiwaku sepi, kelam dan senyap
meski sudah kutawari beragam kisah
dan kenangan tentangmu
masih ingin aku memelukmu
tapi luka di sekujur hatiku kembali berdarah
Dan benar saja….
kembali kau suguhkan cerita dusta
berbagai kata indah yang terselubung belati
menikam tepat di jantungku dan membuatku
tergelatak sekarat…
selalu saja ada air mata kalau itu berkisah tentang
dirimu dan rinduku
Ketika kau memilih pergi
Aku harus berdiri dan melambaikan tangan
meski lengan yang sebelah lagi
menggenggam sapu tangan untuk mengeringkan
duka dan mataku yang berkabut
Ketika kau memilih pergi
semestinya aku tegak berdiri
melepas kepergianmu dengan senyum
Bukankah sudah sejak lama hal ini
menjadi pengetahuanku
bahwa hadirmu tidaklah sesungguh
apa yang kukira, untukmu aku mungkin secercah sinar
yang kau butuhkan dikala gelap menyelimuti hatimu..
dan tak bermakna saat cahaya sesungguhnya hadir melingkupimu
Ketika kau memilih pergi
Aku akan berusaha baik-baik saja
seperti aku dan puisi yang berebut
menghidupkanmu dengan kata-kata
meski aku bagimu telah mati
Keren
SukaSuka
Terima kasih
SukaSuka
Sama-sama
SukaSuka
Thank you yah
SukaSuka
Keren banget kak… dea suka ^^
SukaSuka
lha ketika dia memilih pergi, kamu memilih mengikuti atau membiarkan dia hilang begitu sajakah?
SukaSuka
Ketika dia memilih pergi, Aku berdiri tegak menyembunyikan air mata, karena berada disisinya akan jauh lebih menyakitkandarinpada melihatnya pergi.
SukaDisukai oleh 2 orang
kadieu aja teh
SukaSuka
Hahaha……
SukaSuka