Ketika Kau Memilih Pergi

bayangan 2

Ketika kau memilih pergi

karena kata-kataku tidak lagi membuatmu teduh dan menyejukkan

senja kita kini adalah racun yang menyobek luka,

hingga malam membesuk semakin menumpukkan duka….

 

Ketika kau memilih untuk menjauh

karena hatimu tawar, tak lagi berasa

benih-benihnya telah tercabut

dan teronggok layu disudut hati

Hadirku bagimu seolah semilir angin

tak berasa , tak terlihat apalagi berbentuk

 

Ketika Kau memilih pergi

Jiwaku sepi, kelam dan senyap

meski sudah kutawari beragam kisah

dan kenangan tentangmu

masih ingin aku memelukmu

tapi luka di sekujur hatiku kembali berdarah

Dan benar saja….

kembali kau suguhkan cerita dusta

berbagai kata indah yang terselubung belati

menikam tepat di jantungku dan membuatku

tergelatak sekarat…

selalu saja ada air mata kalau itu berkisah tentang

dirimu dan rinduku

 

Ketika  kau memilih pergi

Aku harus berdiri dan melambaikan tangan

meski lengan yang sebelah lagi

menggenggam sapu tangan untuk mengeringkan

duka dan mataku yang berkabut

 

Ketika kau memilih pergi

semestinya aku tegak berdiri

melepas kepergianmu dengan senyum

Bukankah sudah sejak lama hal ini

menjadi pengetahuanku

bahwa hadirmu tidaklah sesungguh

apa yang kukira,  untukmu aku mungkin secercah sinar

yang kau butuhkan dikala gelap menyelimuti hatimu..

dan tak bermakna saat cahaya sesungguhnya hadir melingkupimu

 

Ketika kau memilih pergi

Aku akan berusaha baik-baik saja

seperti aku dan puisi yang berebut

menghidupkanmu dengan kata-kata

meski aku bagimu telah mati

large

 

9 Replies to “Ketika Kau Memilih Pergi”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: