Pagi ini aku ingin berdoa bagi yang singgah
dan menetap dihati,
izinkan aku menghadiahkan pelangi
meski hadirnya sekejap setelah gerimis….
meski hanya memberi secercah warna
dalam kehidupanmu yang panjang..
Mungkin tidak begitu terasa bedanya adaku dengan tiada
tapi paling tidak,
sedetik kau merasakan hadirku dalam warna-warni berbeda.
Perhatianmu sedikit tersita, pandanganmu sedikit terbius,
kurasakan rindu dalam binar-binar matamu
kucumbui gairah rasamu dalam dekap hangat
bahkan kunikmati tatkala mentari bergulir di matamu
dan jatuh tepat di bibirmu yang hangatnya menyapu wajahku
ketika gerimis mengaburkan jendela
yang vitrasnya sengaja kita sibak,
agar mata kita jalang menikmati siang
rambutku mengurai jatuh di dadamu,
dan aku luruh bersandar di lenganmu
tapi pelangi tidak bisa selamanya bertahta di langit.
Dia akan berlalu tatkala mentari kembali garang bersinar.
Dan aku tau…. kau akan terus mencari ….
tanpa akhir, tanpa ujung……tanpa jeda.
Aku berdoa dan berharap
agar akulah yang menjadi pelangi terakhirmu!!
Akhir oktober, 241017….
Dua Tahun setelah Aku menoreh sejarah kita di dalam buku mungilku