Mengapa dalam Al Quran ada banyak sekali dialog antara ayah dan putra-putrinya? ada dialog antara Ibrahim dan Ismail, ada Yaqub dengan putranya, ada Luqmanul hakim dan putranya? lalu dimana ibu? nyaris tidak ada dialog antara ibu dan anaknya. Sebagian para ulama mengatakan Ibu tak perlu di beri contoh untuk berdialog dengan anaknya, karena mereka telah berbincang hangat sejak putra-putrinya didalam kandungan. Si bayi merasakan langsung bagaimana penerimaan ibu terhadap kehadirannya, si bayi merasakan bagaimana perubahan-perubahan emosional ibunya selama 9 bulan 10 hari, dia merasakan usapan lembut ibu ditubuhnya saat dia memberi signal akan kehadirannya bahwa dia mulai bisa merasa, bisa mendengar apa saja yang di cakapkan oleh ibunya. Sedangkan para bapak kalau tidak di tuntun wahyu maka akan sangat irit komunikasinya dengan anak. Bicara seperlunya saja, mungkin bicara hanya kalau sedang marah. Padahal bapak bertugas menanamkan konsep keimanan, menanamkan aqidah yang benar, adab dan akhlak sebagai bekal kehidupan anaknya. Layaknya Lukman kepada putranya.
Lalu seperti apa peran ibu selanjutnya, ternyata ibu hadir ” mewakili” Tuhan, kalau Adam As. diajarkan langsung oleh Allah nama-nama benda, isim dan kosa kata maka di dunia ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya. Ibulah yang pertama kali mengenalkan mereka semua nama benda yang tertangkap oleh indra mereka, ibulah yang harusnya mencerdaskan anak-anaknya, memperkaya kosa kata dan pengetahuan berbahasa mereka. Peran ibu dalam mencerdaskan anak hanyalah satu dari sekian banyak peran yang harus di ampuh oleh ibu,Selain sebagai guru, ibu juga harus bisa menjadi seorang psikolog bagi keluarga. Ibu memperhatikan tumbuh kembang anggoota keluarganya mulai dari tumbuh kembang kejiwaan, karakteristik, perilaku yang dilakukan setiap anggota keluarga. Kejelian ibu memperhatikan hal tersebut digunakan untuk memberikan masukan apabila ada tingkah laku yang menyimpang dan agar setiap anggota keluarga tumbuh menjadi manusia yang baik di lingkungan masyarakat. Ibu juga memastikan anak tumbuh dengan karakter dan jiwa yang baik, memiliki kepribadian yang baik hingga memastikan bahwa kelak si anak akan berguna bagi keluarga, bagi masyarakat dan bagi negara.
==
Bukan hanya sebagai guru, sebagai psikolog, ibu juga berperan sebagai koki, yang bukan hanya sekedar memastikan bahwa anak-anak mengkonsumsi makanan yang sehat tapi juga mereka mengkonsumsi makanan yang di dapat dari jalan yang halal. Karena semua yang di konsumsi anak akan memegang peran penting dalam hal tumbuh kembang fisik maupun non fisik, terhadap karakter dan sifat anak. Sehingga makanan sehat lagi halal menjadi penting artinya bagi seorang koki.
Peran lain yang disandang oleh ibu adalah sebagai motivator, ibu sejatinya adalah pendukung dan promotor utama kemajuan anak. Ibu juga memberikan semangat tiada batas untuk mendukung perkembangan anaknya menjadi sosok sosok yang luar biasa. Ibu juga yang membangkitkan semangat anak saat mereka putus asa atau tidak memiliki tujuan. Ibu adalah tempat pulang pertama yang semestinya ada di benak anak-anak saat mereka menemukan jalan buntu, dan pelabuhan pertama tempat mereka menyandarkan sauh saat gelombang mengguncang perahu kehidupan mereka. Ibulah yang akan meniupkan semangat, yang akan membagi bahu untuk sandaran dan paling penting ibulah yang akan membuka hati mereka bahwa apapun yang menimpa mereka adalah ujian-yang telah di rencanakan Allah untuk menjadikan mereka lebih baik.
Selain yang disebutkan diatas ada satu peran lagi yang juga disandang oleh ibu, dia adalah Fashion designer… ibu memastikan apakan anak-anaknya sudah memakai pakaian taqwa, mengenalkan dan membiasakan anak-anak berpakaian baik dan syar’i. memberitahu mereka bahwa menutup aurat adalah jalan untuk menjaga kehormatan dan mengangkat martabat mereka menjadi lebih baik. Mungkin ibu akan nampak lebih cerewet dari bapak terkait semua peran yang harus dia lakukan tapi kecerewetan tersebut tentu saja adalah hal positif. Karena kata cerewet seringkali relevan dengan hal negetive. Dalam artian cerewet yang suka bergosip, mencari-cari keaslahan orang lain ataupun mengumbar aib saudaranya. Cerewet yang di maksud karena mengurusi semua hal sebagai konsekwensi dari berbagai peran yang disandangnya.
Karenanya seorang ibu yang “Cerewet” amat baik bagi putra-putrinya. Karena itu artinya putra-putri anda akan ditangani dengan baik. Memiliki istri yang cerewet tentu saja akan membuat putra-putrinya lebih cerdas, lebih baik pengetahuan bahasanya apalagi jika ibunya cerewet lagi sholehah…. maka saya mau bilang “Berbahagialah anda yang memiliki istri cerewet” hahaha😉😉😉
Kata pak uztad, nyari istrinya jangan cuma yang cerewet saja, tapi yang cerewet + shalihah. 😁
SukaSuka
iya bener… Kalau hanya cerewet pasti musingin juga yah hehehhe
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahaha..
Eits.. bukan saya yv blg musingin lho, ,, 😁 tapi seperti itu kayaknya… 😂
SukaSuka
hahaha….. semoga dapat yang cerewet dan sholekha yah
SukaSuka
soal pasangan memang tidak akan ada habisnya, tiap hari adalah hari baru hehe trims sudah berbagi. silah klik nama sy untuk kunjung balik
SukaSuka
hmmmm…
SukaSuka