Ketika kau merasa semua orang berpaling darimu,
disaat kau merasa asing ditengah manusia yang hilir mudik
bahkan dikala orang yang paling dekat denganmu pun tak bisa kau raih….
padahal mereka ada dalam jangkauanmu…
sah saja kau memilih satu dari seribu bahu untuk kau bersandar
bercerita dan menjatuhkan air mata pilumu…
berkisah tentang hatimu yang pecah seribu…
atau diam seribu bahasa kehabisan kalimat
yang sanggup menggambarkan lukamu
tapi pahamilah…
bahwa hati sama sekali tak punya otak,
dan otakpun tak memiliki hati
namun rasa memang tak bisa bohong
dan dia tak pernah keliru memilih orang yang tepat
dan mendekatkan mereka yang berjauhan
Yang akan menerimamu apa adanya,
tidak peduli seburuk apapun dirimu
seberapapun tak kenal, meski tak pernah sekalipun berurusan,
seberapapun benci,
jika dia orang yang tepat selalu ada cara untuk mendekatkan……
dan disanalah kepalamu kau sandarkan, dibahu orang yang tepat.
(And when you need a shoulder to cry on
When you need a friend to rely on
When the whole world is gone
You won’t be alone, cause I’ll be there
I’ll be your shoulder to cry on
I’ll be there)
Rehat Mabok perjalanan sambil
Menikmati lagu Shoulder to cry on dari Tommy Page