MENDUNG DILANGIT KITA

Awan hitam berarak, mendung bergayut di langit kita. Selalu saja mendung jadi simbol kemurungan, padahal gelap tidak mesti gulita bukan?
Kegelapan hanya jika kau menutup hati dari sesuatu yang benar.
Karena mendung memang hanya untuk mereka yang murung dan melihat dunia dari balik kaca mata hitam.
Mendung seolah menghapus kebenaran dari hati. Meski dia tulus menggedor dan berteriak lantang
Apalah arti kebenaran jika hati menolak? Seperti bibit tanaman yang di semai ditanah kerontang.
Karena kata tak lagi punya makna jika kita keukeh berdiri berlawanan.
Kata tak lagi berarti jika kau memilih hanya hitam putih saja.
Sepeti nila yang kau tumpahkan untuk merusak susu di belanga
Langit kita menghitam…
Mendung juga mendinginkan hati
Sepi laksana kuburan, dimana kita memakamkan kepercayaan.
Kelak jika aku dimakamkan, jangan ada yang datang dengan payung hitam kesedihan…
Karena azamku masih seperti dulu
Hanya ingin semua orang bisa tersenyum, meskipun awan hitam berarak dilangit, dan mendungpun menyelimuti pelataran hati.