(Aku share kesini untuk menjadi ibrah bagi kita semua)
Siang kemarin aku dikabari kalau salah satu sahabat terbaik kami sakit dan di opname di salah satu RS. Karena kesibukan aku memang tidak lagi sesering dulu saling menyapa, entah kenapa di group pun dia yg sering muncul sesekali memberi komen belakangan juga nyaris tidak pernah lagi.
Bahkan kawan2 se group juga tidak sekalipun menyadari hal tersebut sehingga saat aku yg menanyakan kabarnya hanya seorang yg menjawab “sibuk kali” dan seketika komentar itu tertutup oleh canda yang tiada habisnya.
Saat ini aku berdiri terhenyak disamping tempat tidurnya, tak kuasa menahan air mataku yang turun membanjir karena sungguh aku tak percaya sahabatku yang cantik itu kini tinggal seonggok tulang terbungkus kulit. Kangker paru2 yang baru dia keluhkan setelah divonis telah mencapai stadium lanjut rupanya telah menggerogoti kesehatan fisiknya secara drastis, rambut tebalnya yang kuingat betul sering aku puji karena indahnya kita tak kutemukan lagi di kepala plontosnya, matanya yang bercahaya bagai bintang saat berkisah, kini syarat dengan duka kesakitan…😭😭, aku meraih jemarinya yang kurus dan nampak kehitaman karena pengaruh kemo yang dia jalani, aku ingat betul bagaimana jemari itu dulu putih… gemuk dan sering aku godain bisa jadi 20 tusuk sate jika diiris2…. ah… canda itu tinggal kenangan yg tak mampu lagi membuatku tersenyum kini. Betapa hidup ini sering kali menyodorkan berbagai kejutan yang luar biasa….
Saat kita sakit, terlalu terlambat untuk menyesal mengapa kita tidak menjaga kesehatan kita..
Saat kita tidak laginpunya waktu, sudah terlalu terlambat untuk kembali melakukan hal yg mamfaat.
Kawan yang menurut kita baik, akhirnya hanya akan mampu tersedu di pinggir ranjang kita tanpa sedikitpun mampu merasakan kesakitan kita, suami/ isteri yang mengaku amat sangat mencintai kitapun hanya bisa mengusap kepala dan tangan kita, tanpa sanggup mengambil sebagian sakit kita😢😢 Anak2 yang padanya segala cinta kitapersembahkanpun hanya bisa menatap dengan segunung kesedihan….
Kitalah yang akan menghadapi sakit itu sendiri..
Kitalah yang akan menghadapi kematian itu sendiri….
Lalu pada siapa kita berpaling meminta kekuatan?
Tidak kepada satu makhlukpun
Tapi semata2 pada sang pemberi hidup
Jika DIA menguatkan maka tidak ada artinya penderitaan yg dimata orang lain menjadi begitu menyedihkan. Jika DIA menyayangi maka tidak ada kesakitan yang nampak baginorang lain begitu menyiksa…
So… selagi sehat berpalinglah padaNya, sebelum tidak seorangpun mampu menggenggam tangan kita…..
Terima kasih Grace (bukan nama sebenarnya) sayang… bahkan saat sakitmupun kau tetap menginspirasiku😢😢😢
Semoga kau dikuatkan, diberi kesabaran… dan diberi mukjizat kesembuhan karena semua kebaikanmu, karena semua ketulusan persahabatanmu,dan karena semua yang telah kau lakukan untuk orang banyak saat kau sehat…..
Palu,13.5.16