Kita putus bukan karena aku pindah ke lain hati tapi karena aku ingin hijra!

image

Subuh ini aku terlalu bahagia, pulang dari perjalanan dinas yang membuat hati dan otakku segar,dan balik kerumah berjumpa dengan anak-anak yang selalu membuat semua keletihan luruh dalam bahagia tanpa batas…

Sudah larut memang ketika pesawatku landing di bandara mutiara, tapi rupanya rasa saling merindu hingga tidak satupun putriku yang tidur, tidur berhimpit-himpitan selalu menjadi ritual jika aku pulang perjalanan.
Kebahagiaan ini lengkap karena kembarku belakangan ini tidak perlu lagi dibangunkan untuk sholat subuh, saat marbot masjid belakang bersiap untuk azan, kembarku sudah turun dari rumah dengan baju koko panjang dan ridalnya, alhamdulillah…, perubahan ini benar-benar angin segar, mengingat selama ini begitu sulitnya jika harus membangunkan mereka untuk sholat subuh, sekali lagi aku menyaksikan betapa ampuhnya doa orang tua😢😢dan betapa pengasihnya Allah yang mengabulkan semua doa hambanya. Terima kasih yah Rabb…
Memang tidak ada yang bisa kita titipkan perubahan hati selain kepada Sang Pemilik Hati.
Membaca adalah satu hal yang aku ajarkan kepada semua anak-anak sejak mereka masih kecil, aku tidak khawatir saat mereka getol membaca berbagai macam fiksi, karena seiring waktu jiwa mereka yang haus bacaan akan mencari bacaan-bacan yang lebih menenangkan jiwa,  pencarian jati diri dan penemuan akan kesejatian hidup. Karenanya aku tidak terkejut saat menemukan bahwa buku-buku fiksi pindah kedalam rak buku, dan dimeja kerja mereka bertebaran buku kisah para rasul, sejarah para sahabat dan buku2 hadits. Sekali lagi aku mengucap syukur kepada Allah untuk semua anugerahNya.
Yang membuatku tergugu, tidak tauapakah harus bahagia atau bersedih ketika putraku menyampaikan bahwa Dia sudah memutuskan hubungan dengan teman gadisnya, padahal aku tau bahwa mereka sudah berteman dekat sejak tanat SMA itu artinya lima tahun, aku tidak terlalu khawatir dengan hubungan itu karena jarak mereka juga berjauhan, saat kutanya “kenapa kamu memutuskan hubungan dengan dia?” Dengan tegar dia bilang, ” karena ternyata dalam islam tak ada Pacaran, dan saya merasa yakin bahwa jodoh, rezeki dan maut sudah tertulis rapi di lauhul ma’fudz bunda, biarlah kami menjalani jalan takdir kami masing-masing, jika dia memang jodohku pasti akan Allah pertemukan juga dia denganku, toh kami putus baik-baik bukan karena aku pindah ke lain hati, tapi karena aku hijra mencari keridhoan Allah” subhanallah….. speechless… jika Allah memberi hidayah banyak hal yang tak mungkin menjadi mungkin, dan pemikiran seperti apa yang disampaikan pagi ini adalah salah satu bukti bahwa jika Allah berkehendak membersihkan hambanNya, membuat hambaNya lebih dekat maka DIA penuhi dadanya dengan cinta mengalahkan cinta kepada makhlukNya….
Semoga Allah memelihara iman di dada anak-anakku… menjadikan mereka cahaya mataku, dan menjadi penuntunku menuju syurga firdausNya.

%d blogger menyukai ini: