seteru

seteruKisah perseteruan mertua dan menantu sering sekali mengumandang, dan menjadi cerita lama yang rasa-rasanya menjadi tidak indah kalau hal itu dihembus-hembuskan oleh sang menantu. Kemarahan isteri kepada suami karena sering memberikan “sesuatu” kepada ibunya adalah pemicu dimulainya perseteruan tersebut.

Aneh bukan? Kalau dikaji lebih mendalam apa salahnya sih anak lelaki memberikan sesuatu kepada ibunya? Bukankah itu sudah menjadi kewajibannya sebagai anak untuk berbakti dan membahagiakan orang tuanya setelah dia dipelihara, disekolahkan hingga menjadi laki-laki sukses seperti saat ini? Kalaupun isteri merasa bahwa dialah yang mendampingi sang suami pada hari-hari berat saat menapaki kesuksesan tapi coba tengok lagi bukankah ibunya yang membangun fondasi kekuatan sang anak sejak awal? Bukankah ibunya yang membentuk mental petarung, yang menanamkan harapan dan mimpi-mimpi masa depan kepada putranya?sesungguhnya kalimat “dibalik pria sukses ada wanita hebat”adalah sepenuhnya milik ibunya. Tapi beliau mau berbagi denganmu sebagai isteri padahal bahan baku kesuksesan yang diraih oleh suamimu di ramu dan di racik oleh sang ibu sejak dari dalam kandungan. Bagaimana mungkin kau sanggup menghapus semuanya dengan kebencianmu? Bagaimana bisa airmata dan darah yang dicucurkan sang ibu untuk putranya bisa kau putuskan hanya karena kemolekkan tubuh dan senyummu? Apakah rasa cintamu kepada suamimu sanggup melihatnya terlontar ke dalam neraka karena durhaka kepada ibunya? Ingatlah wahai menantu…… kelak engkaupun memiliki menantu. Apakah kau ingin diputuskan hubunganmu dengan putra-putrimu seperti yang kau lakukan kepada mertuamu?Inginkah dirimu dilupakan anak-anakmu? Bukankah semestinya kau bangga menjadi isteri dari seorang yang begitu mencintai ibunya, karena dengan demikian dia juga akan mencintai dan memperlakukan sebagai wanita mulia sejajar dengan ibunya terkasih. Jika dia lupa memberikan sesuatu kepada ibunya hendaknya kitalah yang mengingatkan karena rasa cinta kita kepada suami dan menginginkan beliau menghormati kedua orang tuanya yang merupakan syurga bagi semua anak. Jika ini kita lakukan maka kita sudah memutus rantai kisah perseteruan mertua dan menantu yang membuat sesak nafas saat mengetahui hal itu terjadi…. karena secara tidak langsung isteri tersebut mengundang bara api neraka kedalam rumahnya. Nauzubillah min zalik….

4 Replies to “seteru”

  1. Ibu memang luar biasa.. Sosok Inspiratif
    Menemukan mu kembali adalah sesuatu buat ku dan teman2
    Teruslah berbagi kebahagiaan dan pencerahan dengan kami yang dulu pernah menjadi anak2 mu yg nakal, dablek, susah diatur, tapi selalu ngangenin kok bu… Hehehe …
    Semoga harapan dan do’a2 ibu senantiasa dikabulkan .. Amiin… BarakAllahi

    Suka

    1. Terima kasih yah Nak, mewah sekali rasanya pujianmu, “menginspirasi ” hehehe….. kalau memang faktanya begitu akan sangat membahagiakan ibu.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: