Aku tahu, hatimu adalah rajamu,tapi ku tetap saja ingin bertahta disana
Ingin kubangun istana untuk kita, hanya kita sungguh tak ingin orang lain turut meramaikan.
Kupercaya bagimu aku adalah bagian hidupmu, karena separuh jiwaku rela kuserahkan untukmu, begitu sebaliknya.
Tapi egoisku memaksa untuk memilikimu seutuhnya, dapatkah?
Tertatih ku rangkai singgasanaku dari benang-benang kasih yg terburai
Yang kuraup dari serpihan rindu yg menebal saat demi saat.
Kurangkum berjuta kasih dan harap dan menumpuknya tinggi-tinggi
agar sanggup kuberdiri diatasnya dan memandangmu utuh.
Cemas ku sama besarnya dengan rinduku, menggelantung pada pucuk-pucuk damba.
Izinkan saja aku masuk dan mengetuk pintunya, aku akan terus sabar menantimu,
berjongkok dalam gulita yang kucipta sendiri, padahal pelita itu
Ada padamu, sudah kau nyalakan bahkan kau sodorkan dihadapanku.
Biarkan kujamah rasamu, agar kumampu berdiri dan memelukmu dengan sepenuh cinta!
“Dan Izinkan Aku Membangun Cintaku yg di dalamnya Mengalir Rasa Cinta sebagai Anugerah dari “Sang Pemilik Cinta Yang Maha Sempurna…”
SukaSuka
Karena sudah kutemukan sempurnanya rasa dalam ta’atku mencintaimu …….
SukaSuka