Rinduku tak pernah henti untukmu
suaranya bertalu menguak malam
dan membelah siang dengan denyarnya yang bisu
gemuruh itu ada di hati, di jiwaku yang tergolek gelisah
dan harapan yang tercipta sempurna
Rinduku padamu tak pernah henti
membungkam suara serangga malam
dan menganyam rembulan dalam bingkai mimpi
tertatih kukumpul bayanganmu yang terserak dalam anganku
meski bayanganmu utuh terpeta jelas dalam jiwa
Duhai…… dikau yang kurindu!
Kutau rinduku berbalas sempurna
tapi mustahil ku genggam dengan lenganku
merengkuhnya di dada dan membiarkan burai dalam
dekapan kuatku!
(Kamar Persembunyian, Puri damai penuh cinta)