Hidayah ataukah karena niat baik?

Membaca status seorang sahabat, saya jadi tersentak, meskipun sebenarnya kalimat yang kubaca itu sering aku dengar, sering pula aku baca sebelumnya bahkan sering juga aku ucapkan namun pada saat-saat tertentu kalimat yang di sebutkan oleh orang lain begitu menyentuh kesadaran kita hingga meresap masuk ke sanubari, yang jadi pertanyaan mengapa tidak semua kalimat orang mempengaruhi kita sedemikian rupa?

Lama aku merenungkan hal ini hingga muncul bermacam-macam jawaban di benakku, antara lain mungkin inilah yang di sebut hidayah, hidayah adalah Sesuatu yang diberikan khusus pada manusia yang membuatnya bisa berfikir untuk menemukan ilmu dan sekaligus merespon peristiwa dalam kehidupannya dengan respon yang bermanfaat bagi dirinya, hidayah adalah otoritas Allah sepenuhnya pada siapa yang Dia kehendaki.

Dan dia akan datang pada seseorang dengan berbagai cara termasuk melalui penyampaian orang lain, pada saat seperti itulah kalimat yang di sampaikan seseorang akan membuat kita tersentak dan menjadikannya sebuah renungan sampai tiba pada sebuah kesadaran spiritual tentang keberadaanNya.

Yang berikutnya mungkin yang menyampaikan kalimat tersebut berniat baik, dan dengan hati ikhlas semata karena Allah SWT, karena aku pernah membaca bahwa sesuatu yang di sampaikan dengan hati akan di terima pula oleh hati, saat hati kita keruh maka kalimat apapun yang di sampaikan orang lain sama sekali tidak bisa kita terima dengan baik dalam artian kita dengar tapi hanya sebatas mendengar, tidak kita sampai menjadi renungan dan hilang begitu saja seperti debu yang kita sapu dengan kemonceng.

Dari kedua pemikiran tadi akhirnya terpikir olehku, betapa pentingnya kita menuliskan status dengan kalimat yang baik, dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk ibadah, karena bisa jadi kalimat yang kita tuliskan akan menjadi pintu hidayah bagi orang lain atau akan bisa di terima sebagai sebuah kebenaran bagi orang lain karena kita menyampaikannya dengan hati. Waullahu alam.