Bila rasa mengurai bisu, mungkinkah sanggup lidah berucap?
Padahal hati serasa ingin berteriak gelisah
Saat cinta datang dalam diam, hanya sunyi sebagai penanda
Karena memang itu tak harus di lagukan
Biarkan irama hati, bersenandung sendiri
Menyanyikan kidung lara dari hati yang mendamba
Biarkan hati terbuai lara dalam gelisah dan resah menyiksa
Sesaat, mungkin akan menjadi saat yang paling membosankan dalam hidup
Tapi jika kita coba menghadirkan kembali rasa itu
Dalam bulir-bulirnya yang berisi, niscaya hati akan menghangat karenanya
Dan kenangan itu, gemerlap tersaput indahnya rasa yang selalu ada.
Rasaku adalah misteri hati, yang kuhadirkan dalam bayanganmu
Yang hampir hilang di makan zaman, tapi tetap nyata bagiku
Karena denyarnya selalu terdengar, getarnya tetap terasa
Meski sudah kukubur di kedalaman hati yang paling dalam.