Life is choice

22082009Dalam hidup ini selalu ada pilihan, seperti halnya Tuhan selalu menciptakan sesuatu secara berpasangan maka pilihan – pilihan itu juga selalu menghadapkan kita pada pasangan-pasangan resiko, konsekwensi yang terkadang membuat kita sulit untuk mengambil keputusan. Tapi apapun itu, kenyataannya kita tetap saja harus memilih, bahkan sepanjang hidup kita tetap harus memilih kecuali pada saat kita lahir, kita tidak bisa memilih kita harus keluar dari rahim siapa. Selebihnya sejak kita mulai memahami bedanya warna hitam dari warna putih maka kita sudah membuat pilihan-pilihan, kita jalani, dan kemudian pilihan tersebut mewarnai rentetan hari-hari kita.
Jika kita menemui akhir sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita, kita jadi was-was jangan-jangan kita salah menjatuhkan pilihan, namun jika kita menemui sesuatu yang sesuai dengan harapan kita maka kita langsung senyum-senyum dan memuji diri sendiri yang sungguh tepat menjatuhkan pilihan.
Yah, hidup ini sungguh sederhana kalau ingin di bikin sederhana, namun akan jadi berat jika kita sendiri yang membuatnya jadi berat, karena ringan dan beratnya sesuatu hanya ada di dalam pikiran kita, kita katakan berat karena pikiran kita langsung mengolah persoalan itu, memunculkan konsekwensi pekerjaan-pekerjaan berat yang harus kita lakukan, resiko-resiko yang tidak enak yang akan kita hadapi, dan membuat kita langsung menjatuhkan pilihan pada sesuatu yang kita anggap paling sedikit resikonya, paling ringan pekerjaannya, karena sudah lumrah sebagai manusia kita selalu menginginkan sesuatu yang terbaik dengan proses yang paling sederhana dan resiko paling kecil namun menginginkan hasil paling maksimal.
Sebagian orang memang berani menyatakan bahwa mereka menyukai tantangan, senang mengambil keputusan dengan resiko yang berat, ini juga tidak salah, bahkan mereka kita acungi jempol, karena rata-rata mereka yang memilih hal seperti ini adalah mereka yang siap dengan tindakan-tindakan preventif jika kemudian keputusan itu toh akhirnya gagal. Mereka yang seperti ini adalah orang-orang pilihan, yang tidak selalu ingin berada di zona aman. Yang senang berselancar dengan resiko dan berani berspekulasi, hingga rata-rata mereka selalu terdahulu meraih sukses ketimbang si peragu.
Pilihan dalam hidup memang harus di timbang dengan logika dan akal sehat, karena untuk itulah Allah SWT menciptakan perbedaan kita dengan makhluk lain di muka bumi ini. Akal kitalah yang menyebabkan kita mendapat gelar sebaik- baik makhluk di muka bumi. Namun demikian pilihan yang kita ambil hendaknya tidak bertentangan dengan rambu-rambu yang telah diberikan Tuhan sebagai pedoman jika kita kita menginginkan keselamatan dunia dan akhirat. Rambu- rambu Tuhan sangat jelas bahkan begitu detail, seperti jelasnya beda antara hitam dan putih, semua kembali kepada kita, kita pilih syurga, ikutlah jalan yang telah di gariskanNya, kerjakan perintahnya, dan jauhi laranganNya, mohon selalu petunjukNya hingga Ia tidak membuat indah sesuatu yang salah dan menjerumuskan kita kelembah kehinaan, atau kita pilih neraka yang sangat jelas arahnya, tak perlu gunakan otak, ikuti saja hawa nafsumu, umbar semua keinginanmu maka jelas dan pasti kau tidak akan sesat jalan, pasti di neraka tempatnya
( Nauzubillahi min zalik).

2 Replies to “Life is choice”

Tinggalkan komentar